8 September , 8 October, and 8 November


8 September, hmm sebenarnya  d-day-nya 7-8 September sih...  It was the frist night that we spend time together... Nggak seromantis bayangannya kok. Itu hanya malam minggu biasa, dan itu juga bukan seperti date karena kita bertigaan, sama temannya. Yap, kita baru pergi jam setengah 9 malam, yah seseingkat apapun jadwal kita hari itu dapat dipastikan kita pulang tengah malam. Nggak ada yang berlebihan kok hari itu, mereka (read : dia dan temannya) nganter gue ke birthday party temen gue, setelah itu kita makan dan ngobrol di Mc Donald’s Lodaya. Sepanjang jalan berangkat dia pamer kalo dia (hari itu) single, yap- entahlah dont talk about it just for now. Hmm, itu adalah hari dimana feel gue ke dia semakin berkurang, hmm karena smoking. Entahlah, teman kita satu itu tau aja apa topik yang mesti dibahas dan yang harusnya nggak dibahas. Karena ada temannya yaaa suasananya bisa lebih cair, dan karena dia juga sih hari itu kita bubar balik. Yaaa, you, My Mars, it was a very special day for me. Saat pulangnya dengan-tanpa-tidak-punya-malu, dia sama temannya itu nyanyi-nyanyi dijalanan, mana nyindir banget. Hahaha. But its become my sweets night. Chaca juga berharap kalung Bvlgari-nya nggak dibuang. Sialnya, iseng-iseng gue buka Instagram gebetan barunya dan dapetin screenshoot tentang, dia-ngajak-cewek-itu-juga-untuk-malem-mingguan. Yahhh...

8 October, hmm gue sama sekali nggak sangka kalo dia bakal bangun tengah malam di tanggal 8 Oktober yang ke 16 dalam hidup gue, yap~ My birthday. Sweet. Yaaa emang nggak semanis saat kelas 9 yang hari itu di ulang tahun gue yang ke 14, gue dapet nyanyian happy birthday saat tengah malem dari someone special saat itu, itu karena situasinya kita lagi LDKS sih... tapi... sebelum-sebelumnya hanya sahabat-sahabat deket aja yang pernah bela-belain tengah malem ngucapin itu buat gue, tapi tahun ini, gue dapetin someone special hadir dan menjadi orang yang bener-bener pas pertama kali di hari ulang tahun gue itu. Bahkan dia kirim Whats app, kirim lewat SMS ke dua ponsel gue, dan juga ucapin lewat Twitter. Hmm... J  Di kelas gue juga dibuat speechlesskarena saat gue dateng, papan tulis udah berisi ucapan ulang tahun dari beberapa temen gue.

Nggak pernah ngerti dia itu kenapa, bffft... the following days, dia tiba-tiba ke rumah gue buat kembaliin novel gue. Entahlah padahal hari itu lagi berantakan banget gue. Wks. Hari itu juga dia pulang dengan kecewa, katanya. Gue nggak ngerti, hari itu dia buka hp gue dan entahlah apa yang dia liat, yang jelas dia bilang ‘KECEWA’ 



Hari ini, 8 November, gue udah mutusin buat nggak ganggu dia. Kayak lagunya Sewindu dari Tulus aja, “Takkan lagi ku menunggumu di depan pintu, dan tak ada lagi tutur manis ku merayumu~” . Sebenernya nggak gini yang gue mau, gue cuma balik hubungin dia, kalo dia yang mulai. Karena gue nggak mau dibilang PHO untuk yang ke dua kali. 

Saat-saat kadang gue flashback ya... pastinya ada. Dari awal gimana nyebelinnya dia waktu kita pertama kenal, dia bully gue naksir temennya dengan lagu Could It Be. Next di saat-saat kita refreshing ke Taman Matahari, saat dimana gue bisa dapet fotonya, di pose yang bagus juga. Lanjut waktu dia bercandain dengan bilang saat nama pacarnya sama dengan nama gue. Lanjut awal tahun saat dia rada ngejauh semenjak dia jadian sama pacarnya. Terus taruhan-taruhan kita kalo ada bola, apalagi pas MU vs Liverpool. Hihihi. Saat-saat dimana kita jadi table match. Saat-saat dimana gue ngaku tentang perasaan gue. Hari dimana dia datang ke rumah saat dia minta maaf untuk yang pertama kali. Dimana pernah ada lagu Untitled by Maliq & D’essentials. Hari dimana pernah ada obrolan tentang bola dengan dua warna, pertanyaan dia tentang gelang gue yang tulisannya ‘I Love You’ yang kalo sama dia pasti gue balik. Tentang Twilight, hehe Jacob.. Berantem-dan-baikan kita. Saat-saat bodohnya gue karena simpen chat, dan buat pacarnya tau tentang kita. Hari saat dia pagi-pagi ke rumah sama temannya dengan absurdnya buat sarapan. Saat dimana kita foto bareng sebelum UKK, dan saat freeday. Saat-saat  kita main ke Kota Tua. Saat puasa yang dia jawab tentang question di lagu Untitled. Saat-saat kita udah pisah kelas. Hari-hari saat dia kira gue udah punya yang baru. Semua kata-kata manisnya, semua omongan kangennya. Hari-hari saat dapet salam dari dia yang dititipin ke guru. Gosip yang pernah bilang dia nyanyi When youre gone dari Avril Lavigne yang katanya buat gue. Pernah juga saat dia kecewa dan marah karena post-post gue di blog. Satnight kita.  Kalung Bvlgari yang gue kasih. Bad-dream yang dia pernah khawatir. Saat-saat dimana dia ke rumah dengan absurd. Satnight saat dia ke rumah bawa martabak keju. My sweets birthday. Saat dia marah karena kecewa. Telepon-telepon dari dia. Lagu Marcel – Firasat. Saat hp gue disita guru yaaa hingga tanpa kabar hingga hari ini. Nggak bisa gue jabarin itu semua. Cuma otak, hati, dan kita aja yang bisa inget itu secara lebih lengkap. Entah berapa banyak kejadian yang terlewat. I wish Allah always bless you. I wish all the best and all the happines comes to your life.And now I miss you... and can i ask you something? Where you gone?-


0 comments:

Posting Komentar