Sinar matahari perlahan turun dari singgahsananya ditemani secangkir coffee late jemarinya menelusuri laman sebuah blog. Senyumnya terukir mengingat masa itu, ya, mungkin semua orang benar menyukai masa SMA, senyum tipisnya berganti tawa pelan saat kenangan-kenangan itu muncul seperti klise film. Sebuah notifikasi tampil di layar laptopnya menandakan adanya email baru.
Hai.
Apa kabarmu?
Aku kehilangan nomor ponselmu, untungnya emailmu dulu masih ada. Hehehe.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat ya? Aku yakin banyak hal yang berubah padamu sekarang. Sudah lama kita tak bertegur-sapa, sekalipun hanya sapaan lewat chat, seperti dulu.
Aku sedang membaca blogku. Aku teringat dirimu, sosok yang bagiku selalu ada, sosok yang selalu hadir menemani, tapi hanya untuk singgah, bukannya tinggal.
Tak apa.
Kita selalu punya pilihan kan? Hehehe.
Aku ingat saat senyumu dulu menyapaku, mengubah segalanya, yaaa walaupun hanya menjadi bahagia untuk sementara.
Saat aku menulis email ini aku sedang menikmati senja di pantai Lombok, ditemani semilir angin yang makin mengingatkanku tentang kita.
Oh maaf, kan tidak pernah ada 'kita'.
Aku menikmati kesendirianku sambil mengenangmu.
Katamu, bilang saja rindu kalau memang rindu. Oke aku akan mengatakannya, aku merindukanmu.
Tidak. Aku tidak mengharap apapun darimu. Aku hanya ingin bercerita yang sebenarnya saja. Mungkin kamu memang sosok yang dikirimkan Tuhan agar aku tahu apa yang tak mungkin aku miliki, mengalah pada egoku sendiri.
Mungkin kamu hanya sebagian dari puzzle dalam hidupku. Menemani dalam beberapa kisahku.
Aku mengenang semua kisah seperti sedang membaca cerita, walaupun kita tidak punya akhir yang bahagia.
Aku yakin akan bertemu orang lain, walaupun tak akan ada lagi yang sepertimu. Karena kamu tahu sesuatu? Orang yang menyebalkan itu selalu dirindukan. Ya. Kamu.
Ingatkah dulu kita sering membahas hal-hal abadi? Saat aku percaya tak kan ada yang abadi sementara kamu sebaliknya. Ingatkah kamu tentang debatan kita mengenai film-film? Kita bercerita banyak tentang sebuah alur cerita, atau film versi kita.
Tentang musik dan lainnya. Apa favorite mu?
Aku selalu senang membahas tentang kehidupan bersamamu, bukan secara harfiah, maksudku pengalaman hidup kita masing-masing.
Memang, persamaan selalu menyenangkan. Walaupun kalah seru dari perbedaan.
Dari dulu kita sama-sama tahu ada hal yang membatasi kita, yang sama-sama tak bisa kita lewati.
Aku rasa cukup sampai disini.
Enough. I'm done with you.
Terimakasih atas waktumu. Perhatianmu. Hadirmu.
Senjaku hampir habis disini! Sangat indah melihat langit jingga dengan suara ombak dan lambaian pohon dipinggir pantai.
Aku tunggu kabar bahagiamu! Sampai bertemu!
-Dari seseorang dari masalalumu yang 'entah' pernah kau anggap ada atau tidak tapi 'pernah' menyayangimu.-
Tak diduga tangannya membalas email itu, Aku tersenyum membaca kabar baikmu, kamu selalu ada. Bagian favorite ku adalah senjaku bersamamu.
Kisah ini manis seperti gula creamy dalam coffee late ini. Walaupun pahit akan tetap terasa. Karena akhir bahagia bukan hal yang abadi.
0 comments:
Posting Komentar