Mungkinkah Aku? - Puisi
Ku tatap untaian kata itu.Lidah ini kelu.
Membuat aku terpaku.
Seakan itu adalah sosokmu.
Ah mungkin hanya tulisan tanpa pemilik.
Walaupun menyisakan rasa tertarik
Kemanakah rasa itu melayang?
Pada siapa rasa itu kau alunkan?
Sesak dalam rindu ini tak tertahan..
Walaupun menyisakan rasa tertarik
Kemanakah rasa itu melayang?
Pada siapa rasa itu kau alunkan?
Sesak dalam rindu ini tak tertahan..
Kembali ku ikuti,
Kata yang terangkai.
Bersama kenangan dirimu yang membingkai.
Menemani rasa yang teruntai.
Kata yang terangkai.
Bersama kenangan dirimu yang membingkai.
Menemani rasa yang teruntai.
Mungkinkah aku yang ada dibenakmu?
Mungkinkah untaian kata itu untukku?
Akankah kau mengenali hadirku?
Dimanakah aku harus mencarimu?
Mungkinkah untaian kata itu untukku?
Akankah kau mengenali hadirku?
Dimanakah aku harus mencarimu?
Kenangan itu hilang,
Hilang bak diterpa angin.
Terombang dihapus ombak lautan.
Pergi menjauh layaknya debu bayang.
Hilang bak diterpa angin.
Terombang dihapus ombak lautan.
Pergi menjauh layaknya debu bayang.
Aku mengucap sebuah doa.
Aku mengucap sebuah kata maaf.
Kini...
Aku terlalu merindukanmu.
Terlalu berharap hadirmu...
Hadirmu disampingku seperti dulu.
Saat hari dimana hadirmu masih ada,
Masih dapat aku rasakan...
Aku mengucap sebuah kata maaf.
Kini...
Aku terlalu merindukanmu.
Terlalu berharap hadirmu...
Hadirmu disampingku seperti dulu.
Saat hari dimana hadirmu masih ada,
Masih dapat aku rasakan...
Walau tak mungkin rindu ini kusampaikan,
Bagai Venus dan Mars yang terpisahkan.
Bagai Venus dan Mars yang terpisahkan.
-MEI152014-
0 comments:
Posting Komentar