Lokasinya nggak gampang di tempuh, maklum, cari bidadari ga gampang. Setelah perjalanan hampir 2 jam (bonus nyasar loh), kita sampai juga di Curug Bidadari, Batang, Pekalongan. Tips buat yang mau kesana dengan kendaraan bermotor, motornya diparkir di rumah warga sebelum pintu masuk Curug, ada kok plangnya, karena jalanannya licin masih tanah merah dan belum full dikasih batu-batuan. Apalagi buat yang SIMnya nembak atau ban motornya udah botak. Wes tiati ae.
Setelah itu biaya masuk perorang 10 ribu. Karena belum musim libur, warkop yang buka pun cuma satu. Dari pintu masuk kita turun ikuti anak tangga (yang curam, licin, dan banyak). Uniknya Curug Bidadari ini punya banyak spot, kira-kira ada 5 kolam yang bisa dipakai nyeburrr. Tapiii... yang bener-bener air turunnya ada di Curug teratas, kalo kolam-kolam sebelumnya cuma setinggi dengkul sampai dengan paha dewasa, untuk sampai ke Curug teratas harus basah, karena kira-kira dalamnya sedada orang dewasa. Disini aku salah kostum, dengan wedges, jins, dan turtle neck, asli salah kostum. Bukan cuma perjuangan buat naik turun anak tangga, tapi karena ga bisa ke Curug utama yang menurut aku bagus. Kalo dari kolam Curug yang ke dua, kita liat ke arah Curug yang pertama, diantara 2 tebing tersebut air turun dan sedikit cahaya yang masuk mengakibatkan biasan cahaya pelangi (duhhh). Batu-batuan di Curug utama bisa jadi spot foto yang bagus, tapi fotonya dari Curug ke dua, biar dapat pelanginya (please untuk tidak berestimasi pelanginya jelas dan besar). Mungkin karena itu jadinya ini Curug dinamakan Curug Bidadari.
Sorenya, ada yang janji bakal ajak ke Pantai buat cari sunset. Dia bilang ada Private Beach, karena aku nggak mau ke Pantai Ujungnegoro (3 years ago kita udah pernah kesana). Padahal bukan Private Beach, tapi emang Pekalongan ada di pesisir laut. Daaan, kita ga tau ini pantai apa, yang jelas sepi.
DIA NGAJAK SUNSET DAN BARU BERANGKAT JAM 5. Nyebelin bzz. Ya sunsetnya udah mau abis. Kita bikin video dan.. kehapus. HAHAHA. Dia bete banget karena video yang udah dia take kehapus. Thats why keesokan harinya kita butuh ngulang untuk dapetin sunset disana.
Berhubung si anak kota ini tidak lepas dari habit di Bogor, malamnya aku diajak ke ACP Cafe and Resto Pekalongan. It's feel like sooo homey!!! Warna cafe yang didominasi hijau tousca, baby blue, and the other pastel color. Instagramable banget deh. Aroma terapi bakal nyambut kita saat masuk ke Cafe ini, bikin betah. Yaaa kalo dari menu cukup lengkap dari main menu, desert, dan aneka minumannya. Kemarin aku coba Strawberry tea gitulah, lupa namanya dan dia avocado float. Untuk makannya kita coba pancakenya. Harganya yaaa standart lah dari belasan K sampai lima puluhan K.
Yaaa lumayan sebagai pengganjal perut dan penutup hari ini.
0 comments:
Posting Komentar